Bulan Rajab Istimewah? Mengapa? |

Bulan Rajab dianggap sebagai Bulan Istimewah? Mengapa?

Menurut buku Siti Zamratus Sa'adah (2015), Menggapai Berkah di Bulan-Bulan Hijriah, nama bulan Rajab berasal dari kata Arab 'rajaba', yang berarti 'mulia'. Bulan ini dihormati karena para malaikat membaca tasbih dan tahmid.

 

Salah satu dari empat bulan haram, Rajab, adalah yang paling unik karena terletak secara terpisah dari bulan haram lainnya, Dzulqa'dah, Dzulhijah, dan Muharam.

 

Bulan ini memiliki banyak hadits yang menunjukkan keutamaan, salah satunya dari Sahabat Abu Bakrah, di mana Rasulullah bersabda,

 

إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحجَّةِ، وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرٌّ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ.

 

Artinya: "Sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan, di situ terdapat empat bulan yang diharamkan Allah, tiga bulan berturut-turut: Dzulqa'dah, Dzulhijah, Muharam, dan Rajab adalah bulan (mudhar)" yang terletak antara Jumadil akhir dan Sya'ban." (HR. Al-Bukhari & Muslim)

 

Hadits ini menentang kebiasaan orang-orang jahiliyah yang mengubah bulan haram menjadi bulan lain atau yang disebut sebagai "nasi".

 

Al-Quran juga menunjukkan keistimewaan bulan Rajab. Allah berfirman,

 

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

 

Inna 'iddatasy-syuhûri 'indallâhitsnâ 'asyara syahran fî kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba'atun ḫurum, dzâlikad-dînul-qayyimu fa lâ tadhlimû fîhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa'lamû annallâha ma'al-muttaqîn

 

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.

 

Ayat dalam Al-Quran menunjukkan bahwa Allah telah menetapkan perputaran bulan dan matahari sejak langit dan bumi diciptakan. Bukan seperti yang dikatakan oleh para ahli kitab, Allah membuat perputaran bulan terdiri dari dua belas bulan.

 

Allah menjadikan empat bulan di antaranya sebagai bulan haram, dan Rajab adalah satu-satunya bulan yang dipilih secara terpisah dari semua bulan lainnya.

 

Dalam hadits dari Ibnu Abbas, firman Allah (Inna 'Iddata As-Syuhuuri 'indallahi...); "Janganlah kalian menganiaya diri sendiri pada setiap bulan ini, khususnya pada empat bulan yang diharamkan atau dimuliakan Allah SWT.

 

Isra Miraj, Peristiwa Penting di Bulan Rajab

Keistimewaan bulan Rajab juga tidak bisa dilepaskan dari peristiwa bersejarah, yaitu Isra Miraj. Dikutip dari laman Nahdlatul Ulama, peristiwa Isra Miraj merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan Rasulullah Muhammad SAW.

 

Pada peristiwa ini, Allah SWT mengangkat Nabi Muhammad ke langit. Isra Miraj terjadi sebagai penghormatan dan pengakuan atas kesabaran dan perjuangan Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah tekanan dan penindasan yang terjadi di Mekah.

 

Sebelum Isra Miraj, Nabi Muhammad mengalami masa sulit di Mekah, yang disebut sebagai "tahun kesedihan" karena kehilangan orang-orang tercintanya dan mendapat tekanan dari kaum Quraisy yang menentang agama baru yang dibawanya. Nabi mendapat kekuatan dan kegembiraan dari peristiwa Isra Miraj yang penuh hikmah.

 

Selain mengangkat Nabi ke langit, perjalanan malam agung ini juga memberinya kesempatan untuk berpikir dan bersantai. Dia bertemu dengan para nabi sebelumnya, melihat hal-hal gaib, dan bahkan bertemu dengan Allah SWT secara langsung tanpa batas.

 

Keyakinan dan kekuatan Nabi dan umat Islam diperoleh dari peristiwa Isra Miraj. Setelah mengalami kesulitan dan kesulitan, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya menjadi lebih kuat dalam menjalankan tugas dakwah. Sebelum Nabi hijrah ke Madinah untuk melanjutkan fase dakwahnya, Isra Miraj merupakan momen penting.

 

Amalan yang Dianjurkan pada Bulan Rajab

Mengutip laman NU Online, ada beberapa amalan yang sebaiknya dikerjakan oleh umat Islam di bulan Rajab. Berikut ini adalah beberapa amalannya:

 

1. Membaca Doa Memasuki Bulan Rajab

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

 

Allahumma barik lana fi Rajab wa Sha'ban wa ballighna Ramadan.

 

Artinya:

Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya'ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.

 

2. Puasa Rajab

Puasa di bulan Rajab adalah ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Niat puasa Rajab dapat dilafalkan di malam atau siang hari. Lafal niat puasa Rajab di malam hari adalah sebagai berikut:

 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

 

Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnati Rajaban lillahi ta'ala.

 

Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah Swt.

 

Jika lupa membaca niat pada malam hari, kalian bisa membaca niat berikut ini pada siang hari:

 

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

 

Nawaitu sauma hadza al-yawmi 'an adaa'i sunnati Rajab lillahi ta'ala.

 

Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.

 

Puasa Rajab dapat dilakukan beberapa hari, tidak ditentukan harinya, dan bisa mengikuti ketentuan hari-hari utama pada setiap bulan atau setiap pekan.

 

3. Sholat Sunnah Rajab

Tata cara Sholat bisa dibuka disini Tata Cara Sholat Sunnah Rajab

Shalat sunah mutlak di bulan Rajab disunnahkan, menurut Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin, dan ini adalah kebiasaan orang saleh saat itu.

 

Dia mengatakan bahwa melakukan puasa pada hari Kamis di bulan Rajab dan kemudian melakukan shalat sunah dua belas rakaat antara waktu Isya dan sepertiga malam dapat memberikan manfaat spiritual.

 

Umat Islam dianjurkan untuk membaca surat Al-Qadar dan Al-Ikhlas dalam sholat sunnah ini, diikuti dengan shalawat dan sujud sebanyak tujuh puluh kali. Setelah selesai, mereka juga harus membaca doa meminta sesuatu kepada Allah.

 

4. Memperbanyak Bersedekah

Bulan Rajab membawa nilai-nilai luhur seperti rahmat, kemurahan hati Allah, dan kebaikan abadi. "Rajab" memiliki arti Rahmatullah, Juudullah, dan Birrullah, menurut Sultan Auliya Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.

 

Bersedekah pada bulan Rajab akan menerima pahala berlipat ganda, sejauh lima ratus tahun burung gagak dapat terbang bebas dari sarangnya hingga mati.

 

Ini adalah penjelasan tentang bulan Rajab, yang sangat istimewa bagi umat Islam. Mari sambutnya dengan memperbanyak ibadah pada tahun 1445 H

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.